Wednesday, October 5, 2016

No 14 Dunia dan pencapaian lain TNI

Militer RI NO 14 Dunia dan paling menakutkan di belahan bumi selatan?
pada kesempatan kali ini bertepatan dengan Ulang tahun TNI yang ke 71 kita akan membahas tentang fakta ataupun prestasi yang diraih oleh angkatan perang  NKRI.

sejarah singkat tentang TNI
 Tentara Nasional Indonesia atau biasa disingkat TNI adalah nama sebuah angkatan perang dari negara Indonesia. Pada awalnya (5 oktober 1945) dibentuk bernama Tentara Keamanan Rakyat (TKR) kemudian berganti nama menjadi Tentara Republik Indonesia (TRI) dan kemudian diubah lagi namanya pada 3 juni 1947 menjadi Tentara Nasional Indonesia (TNI) hingga saat ini.

Tentara Nasional Indonesia (TNI) terdiri dari tiga angkatan bersenjata, yaitu TNI Angkatan Darat, TNI Angkatan Laut, dan TNI Angkatan Udara

Pencapaian  TNI

Paling Menakutkan Di Belahan Bumi Selatan


Tidak main-main, kekuatan militer Indonesia pernah tercatat sebagai kekuatan militer paling kuat dan disegani di wilayah belahan bumi selatan pada era 1960-an, terutama angkatan udaranya (waktu itu bernama AURI). Memiliki pesawat-pesawat jet tempur canggih pada masa itu, serta memiliki kapal perang besar raksasa lautan sekelas KRI Irian Jaya yang menggetarkan belanda untuk segera angkat kaki dari wilayah Papua barat.

Peralatan tempur canggih ini adalah hasil dari presiden Soekarno atas kedekatanya dengan Uni Soviet waktu itu, Amerika Serikat yang dicap sebagai negara adidaya pun sangat khawatir dengan perkembangan kekuatan militer Indonesia yang disokong secara besar-besaran oleh teknologi terbaru buatan Uni Soviet (sekarang Rusia).

Keakraban antara Pemerintah Indonesia dengan Uni Soviet membuahkan hasil, salah satunya yaitu kekuatan militer Indonesia mendapatkan bantuan yang tak tanggung-tanggung yakni sebesar US$ 2,5 Milyar dari angkatan laut dan udara termaju di dunia yaitu Uni Soviet.

Peringkat 14 Dunia, 8 asia-pasific dan N0.1 di Asia Tenggara


setelah menjadi angkatan perang paling menakutkan di belahan bumi selatan indonesia terus berbenah untuk menigkatkan sistem pertahanan tak .Indonessia melakuan pembelian, perbaikan dan memodernisasi alutsista, tak cuma alutsista tentunya Tentara nya pun dilatih dengan baik.  Tahun ini pemerintah mengangarkan APBN sebanyak Rp 99,6 Triliun.
Saat artikel ini di buat menurut Global fire power dalam lamanya menulis indonesia berada di peingkat 1 di asia tenggara , peringkat 8 asia pasifik dan peringkta 14 di dunia dari 126 negara.
kalau mau cek http://www.globalfirepower.com/countries-listing.asp


 Peringkat Ketiga Pasukan Elite Dunia



Penilaian ini datang dari Discovery Channel Military, menurut Discovery Channel Military edisi 2008, Kopassus berada di posisi tiga pasukan elite dunia karena ternyata mampu mengalahkan pasukan elite dari beberapa negara lain yang terlalu bergantung pada teknologi akurat, serba digital dan super canggih


Peringkat Kedua Sukses Operasi Militer



Pada pertemuan Elite Forces di Wina, Austria. Kopassus meraih peringkat kedua dalam melakukan operasi militer stategis (intelijen, pergerakan, penyusupan, penindakan). Sementara itu, urutan pertama adalah pasukan elite Amerika Serikat Delta Force. Saat itu, 35 pasukan elite dari beberapa negara di dunia unjuk gigi dalam ajang tersebut


Sebagai Mentor / Pelatih Militer di benua Afrika.



Militer Indonesia terutama korps elite (kopassus) sangat dikenal kehebatanya di Afrika karena terutama strategi perangnya, Setidaknya lebih dari 80% para Perwira Kopassus berpartisipasi dalam acara pelatihan militer di Afrika. Hingga akhirnya beberapa negara di Afrika Utara hingga Barat memiliki acuan teknik pembentukan dan pelatihan pasukan elite berkat tentara Indonesia.


Demikianlah beberapa pencapain TNI yang di bahas pada artikel ini , tentunya masih banyak lagi prestasi atau pencapaian yang membanggakan dari angkatan perang kita, Bravo TNI
sumber : 
https://id.wikipedia.org/wiki/Tentara_Nasional_Indonesia
http://www.globalfirepower.com/countries-listing.asp
http://www.dicub.id/2016/02/kekuatan-militer-indonesia-di-mata-dunia-2016.html
google image

Sunday, October 2, 2016

Sejarah dan Fakta tahun baru hijriah

selamaat tahun baru hijriyah

Sejarah

Pada tahun 682 Masehi, 'Umar bin Al Khattab yang saat itu menjadi khalifah melihat sebuah masalah. Negeri islam yang semakin besar wilayah kekuasaannya menimbulkan berbagai persoalan administrasi. Surat menyurat antar gubernur atau penguasa daerah dengan pusat ternyata belum rapi karena tidak adanya acuan penanggalan. Masing-masing daerah menandai urusan muamalah mereka dengan sistem kalender lokal yang seringkali berbeda antara satu tempat dengan laiinnya.
Maka, Khalifah 'Umar memanggil para sahabat dan dewan penasehat untuk menentukan satu sistem penanggalan yang akan diberlakukan secara menyeluruh di semua wilayah kekuasaan islam.

Nama bulan-bulan dalam kalender islam

Sistem penanggalan yang dipakai sudah memiliki tuntunan jelas di dalam Al Qur'an, yaitu sistem kalender bulan (qomariyah). Nama-nama bulan yang dipakai adalah nama-nama bulan yang memang berlaku di kalangan kaum Quraisy di masa kenabian. Namun ketetapan Allah menghapus adanyapraktek interkalasi (Nasi'). Praktek Nasi' memungkinkan kaum Quraisy menambahkan bulan ke-13 atau lebih tepatnya memperpanjang satu bulan tertentu selama 2 bulan pada setiap sekitar 3 tahun agar bulan-bulan qomariyah tersebut selaras dengan perputaran musim atau matahari. Karena itu pula, arti nama-nama bulan di dalam kalender qomariyah tersebut beberapa di antaranya menunjukkan kondisi musim. Misalnya, Rabi'ul Awwal artinya musim semi yang pertama. Ramadhan artinya musim panas.
Praktek Nasi' ini juga dilakukan atau disalahgunakan oleh kaum Quraisy agar memperoleh keuntungan dengan datangnya jamaah haji pada musim yang sama di tiap tahun di mana mereka bisa mengambil keuntungan perniagaan yang lebih besar. Praktek ini juga berdampak pada ketidakjelasan masa bulan-bulan Haram. Pada tahun ke-10 setelah hijrah, Allah menurunkan ayat yang melarang praktek Nasi' ini:
"Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram..." [At Taubah (9): 38]
"Sesungguhnya mengundur-undurkan bulan haram itu adalah menambah kekafiran. Disesatkan orang-orang yang kafir dengan mengundur-undurkan itu, mereka menghalalkannya pada suatu tahun dan mengharamkannya pada tahun yang lain, agar mereka dapat mempersesuaikan dengan bilangan yang Allah mengharamkannya, maka mereka menghalalkan apa yang diharamkan Allah... " [At Taubah (9): 39]
Dalam satu tahun ada 12 bulan dan mereka adalah:
  1. Muharram
  2. Shafar
  3. Rabi'ul Awal
  4. Rabi'ul Akhir
  5. Jumadil Awal
  6. Jumadil Akhir
  7. Rajab
  8. Sya'ban
  9. Ramadhan
  10. Syawal
  11. Dzulqa'idah
  12. Dzulhijjah
Sedangkan 4 bulan Haram, di mana peperangan atau pertumpahan darah di larang, adalah: Dzulqa'idah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.

Peristiwa Hijrah sebagai tonggak Kalender Islam

Masalah selanjutnya adalah menentukan awal penghitungan kalender islam ini. Apakah akan memakai tahun kelahiran Nabi Muhammad saw., seperti orang Nasrani? Apakah saat kematian beliau? Ataukah saat Nabi diangkat menjadi Rasul atau turunnya Al Qur'an? Ataukah saat kemenangan kaum muslimin dalam peperangan?
Ternyata pilihan majelis Khalifah 'Umar tersebut adalah tahun di mana terjadi peristiwa Hijrah. Karena itulah, kalender islam ini biasa dikenal juga sebagai kalender hijriyah. Kalender tersebut dimulai pada 1 Muharram tahun peristiwa Hijrah atau bertepatan dengan 16 Juli 662 M. Peristiwa hijrah Nabi saw. sendiri berlangsung pada bulan Rabi'ul Awal 1 H atau September 622 M.
Pemilihan peristiwa Hijrah ini sebagai tonggak awal penanggalan islam memiliki makna yang amat dalam. Seolah-olah para sahabat yang menentukan pembentukan kalender islam tersebut memperoleh petunjuk langsung dari Allah. Seperti Nadwi yang berkomentar:
"Ia (kalender islam) dimulai dengan Hijrah, atau pengorbanan demi kebenaran dan keberlangsungan Risalah. Ia adalah ilham ilahiyah. Allah ingin mengajarkan manusia bahwa peperangan antara kebenaran dan kebatilan akan berlangsung terus. Kalender islam mengingatkan kaum muslimin setiap tahun bukan kepada kejayaan dan kebesaran islam namun kepada pengorbanan (Nabi dan sahabatnya) dan mengingatkan mereka agar melakukan hal yang sama."

Fakta tahun Hijriah

1. Kalender Hijriah dimulai pada tahun Nabi Muhammad melakukan hijrah (pindah) dari Mekah ke Madinah.
2. Pada tahun 2016 ini, tahun baru Hijriah mulai memasuki tahun 1438. Berarti antara tahun Masehi dan tahun Hijriah terjadi perbedaan ratusan tahun.
3. Perhitungan kalender Hijriah menggunakan peredaran Bulan. Sedangkan kalender Masehi menggunakan peredaran Matahari.
4. Kalender Hijriah memiliki12 bulan, dimulai dari bulan Muharram, Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya'ban, Ramadhan, Syawal, Dzulkaidah, dan Dzulhijjah.
5. Tanggal1 Muharram tahun 1 Hijriah bertepatan dengan tanggal 16 Juli 622 Masehi.
6. Dalam kalender Hijriah, sebuah hari dan tanggal dimulai ketika terbenamnya matahari. Sedangkan pada kalender Masehi sebuah hari dan tanggal dimulai pada pukul 00.00 dini hari.
7. Awal bulan dalam kelender Hijriah ditandai dengan munculnya hilal atau Bulan Sabit pertama kali pada bulan baru di ufuk barat, sesaat setelah terbenamnya Matahari.
8. Sultan Agung dari Kerajaan Mataram membuat kalender Islam Jawa berdasarkan kalender Hijriah, sehingga nama bulan dalam kalender Islam Jawa pun mirip dengan bulan dalam kalender Hijriah. Coba perhatikan:  Muharram menjadi Suro  karena pada hari ke-10 Muharram diperingati sebagai hari Asyura. Safar menjadi Sapar . Rabiul Awalmenjadi Mulud karena pada hari ke-12 Rabiul Awal adalah hari kelahiran atau maulid Nabi Muhammad. Rabiul Akhir menjadi Bakda Mulud , Jumadil Awal sama Jumadil Awal, Jumadil Akhir sama Jumadil Akhir, Rajab menjadi Rejeb , Sya’ban menjadi Ruwah , Ramadhan menjadi Pasa , Syawal menjadi Sawal , Dzulkaidah menjadi Dulkaidah , dan Dzulhijjah menjadi Besar.  
9. Berdasarkan kalender Hijriah, umat Islam hanya memiliki dua hari raya, yaitu Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal dan Hari Raya Idul Adha yang jatuh pada 10 Dzulhijjah.